Ada seorang gadis desa dengan ragu-ragu masuk ke Wartel 24 jam pada waktu tengah malam. Perempuan itu kemudian berbicara dengan cowok OP Wartel tersebut.
Perempuan: “Mas, aku mau pakai telpon tapi aku nggak punya uang.
OP: Lha, mana bisa pakai telpon tapi tidak bayar.”
Perempuan: “Tapi ini penting sekali dan saya harus telpon ibu saya dikampung.”
OP: “Ya, itu kan masalah anda pribadi tetapi kalau telpon disini yah… harus bayar.”
Perempuan: “Tolonglah mas, ini benar-benar penting… Saya mau melakukan apa saja yang penting saya harus bisa telpon ibu saya dikampung.”
si OP berpikir sebentar
dan tiba-tiba dia tersenyum…
OP: “Benar ya?, begini aja saya bisa bantu mBak untuk telpon ke kampung tapi mBak harus mau mengikuti kemauan saya.”
Perempuan itu kemudian dengan ragu-ragu menganggukkan kepalanya tanda setuju.
OP: “Mbak, ikut saya ke belakang (sambil tersenyum mesum)”
Kemudian dengan dituntun oleh kirnol, mereka berdua berjalan kebagian belakang Wartel.
OP: “Sekarang mBak harus jongkok katanya sambil berdiri dihadapan si mBak.”
Si OP kemudian membuka celananya dan mengeluarkan “anu”nya pas didepan wajah si mBak yang dalam posisi jongkok.
OP: “Ayo…” (katanya dengan tidak sabar)
Perempuan itu kemudian dengan sangat ragu-ragu dan perlahan menggenggam “anu” si OP Wartel.
SI OP wartel benar-benar sudah BT (birahi tinggi) dan mulai habis batas kesabarannya.
OP: Ayo cepat… tunggu apa lagi? … kamu jadi mau telpon atau tidak..?
Perempuan itu dgn gemetar mendekati “anu” dalam genggamannya… dan berkata, “Halo… Halo…, ini Ibu ya?